Jumat, 26 Desember 2014

Mengapa Sulit Khusyu' dalam Sholat?

Mengapa Sulit Khusyu' dalam Shalat? Topik yang sangat menarik untuk diangkat dan dishare ke teman-teman semua. Hal ini pasti dialami oleh seluruh kaum muslimin. Susah khusyu' dalam sholat, tapi tetap berusaha untuk bisa dan selalu khusyu' keika sholat. Topik ini aku repost dari fanpage K.H. Muhammad Arifin Ilham https://facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham .

Pertama
Karena memang belum mengenal kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal Sifat, Af'al dan AsmaNya, Dia yg menciptakan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak-anakku, semua yang kulihat, semua yang kudengar, semua yang bergerak, semua yang berada di langit dan di bumi, semua dihidupkanNya "Al Muhyi" dan semua akan dimatikanNya "Al Mumiitu", semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" dan kekuasaanNya "Al Qodiiru", Dia-lah yang mengatur semuanya "Ar Robbu", Dia-lah yg mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27).
Dia Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran, dan lintasan pikiran kita dan Dia Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut, rintihan hati hambaNya. Lantas sadarkah kita bahwa Dia yang segala-galanya yang kita hadapi dalam sholat selama ini? Bisakah hati dan pikiran kita lari saat sholat sementara Dia menatap hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa ma'siyat sementara Dia terus menerus memperhatikan kita?

Kedua
Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun sholat, maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesai, senangnya menunda nunda waktunya, gerak sholatnya cepat seperti ayam matok. Surah dan bacaan sholat pun komat kamit. Sahabatku, simaklah Kalam Allah ini, "...Janganlah kalian menegakkan sholat, sedangkan kalian dalam keadaan mabuk, sampai kalian benar-benar faham apa yang kalian baca dalam sholat kalian" (QS4:43).
Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat, lihat orang sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku', sujud, tahiyyat dan salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku' sujud menghadap Pencipta Langit & Bumi...tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dengan Pencipta dirinya, Yang Maha menentukan segala-galanya!

Ketiga
Karena tidak sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wa Khooliqi" dialog hamba kepada Kholiqnya, "Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dg ALLAH" (HR Bukhori Muslim). Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNya, yang dipanggil pun yang berSyahadat, "Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadar Rasulullah", yang tidak beriman tidak dipanggil. Karena itulah Rasulullah mengingatkan, "Yang membedakan kita dengan orang kafir adalah sholat, maka siapa dengan sengaja meninggalkan sholat, maka sungguh ia sudah berperangai seperti orang kafir". Menutup aurat menghadapNya, menghadap qiblat kerena memang fokus jasad ruh, hati pikiran kepadaNya, apalagi berjamaah jadi rapi shof, dan seluruh dunia pun satu arah qiblat, lalu bersuci karena memang menghadap Maha Suci, lalu berdiri tegap, takbir, membaca ifitah "inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati wal ardho" hamba datang menghadapMu duhai Pencipta langit dan bumi, tunduk patuh taat padaMu...inilah diantara komunikasi sholat yang belum difahami, lantas bagaimana khusyu' tanpa kesadaran ini, sahabatku...?
 
Keempat
Karena sedikit kita yang faham bahwa dalam sholat Ta'kala membaca al-Fatihah terjadi dialog hamba dengan Rabb-nya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah", lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, ''Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam". Allah menjawab, "Hamba-Ku telah memuji-Ku". Seorang hamba berkata, ''Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang". Allah menjawab, "Hamba-Ku memuji-Ku". Seorang hamba berkata, ''Raja di Hari Pengadilan". Allah menjawab, "Hamba-Ku mengagungkan Diri-Ku. Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku". Seorang hamba berkata, ''Hanya ENGKAUlah yg kami sembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". Allah menjawab, "Inilah pertengahan antara Aku & hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan". Seorang hamba berkata, ''Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang telah ENGKAU anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat.'' Allah menjawab, "Ini milik hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta Aku berikan". (Hadist Qudsi, HR Muslim).
Kareena itu sahabatku, mulailah bacanya pelan-pelan dengan kesadaran dan keyaqinan "Thuma'ninah", sungguh Allah menjawab setiap ayat yang kita baca.
 
Kelima
Karena "hubbub dunya" sangatt mencintai dunia, "the money is the first and the final of life, no money no happy" sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yang bersifat duniawi, duit, dolar, makan minum, keluarga, target bisnis, masalah, berkhayal, dan sebagainya. Itulah yang diingat-ingat dalam sholat, sampai apa yang disebut oleh Rasulullah, "hatta yansa kam rok atan laka" sampai ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT", maka tidak heran saat sholat yang semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat dunia. Sahabatku, simaklah Kalam Allah surah Al Maa'uun ayat 4 dan 5, "CELAKALAH orang2 yg mengerjakan sholat yan g HATI PIKIRANNYA LALAI kepada Allah". Lalai hatinya karena dunia "ball tu'tsiruunal hayaatad dunya" (QS 87:16). 
Karena itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yang fana ini, sholatlah seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, "Bila engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang yang akan meninggalkan alam fana" (HR Ibnu Majah & Imam Ahmad).

Semoga bermanafaat. Dan semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar